TAPTENG.WAHANANEWS.CO - BATANGTORU
PTAR (Tambang Emas Martabe) menunjukkan komitmen kuatnya dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pelestarian budaya di sekitar wilayah operasionalnya melalui dukungan berkelanjutan kepada Sanggar Tari Sopo Daganak.
Inisiatif ini bukan hanya sekadar memberikan modal atau pelatihan UMKM dan pertanian, tetapi juga berfokus pada pengembangan potensi remaja dari 14 desa di sekitar tambang.
Baca Juga:
Operasi Katarak Gratis Martabe: Harapan Irfansyah Menggapai Mimpi yang Hilang
Sanggar Tari Sopo Daganak, yang berdiri sejak 2012 dan diakui secara legal pada 2023, telah menjadi wadah bagi para remaja untuk mengembangkan diri dan memajukan seni budaya.
Baca Juga:
Kabar Gembira! PT Agincourt Resources Akan Gelar Operasi Katarak Gratis di RSUD Pandan
Dengan mengadopsi tari modern dan tradisional, sanggar ini telah meraih berbagai prestasi, termasuk juara 2 Nasional dalam lomba tari daerah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dasri Sejoli Harahap, Ketua Persada yang menaungi Sanggar Tari Sopo Daganak Batang Toru, mengungkapkan bahwa sanggar ini didirikan dengan tujuan meningkatkan minat dan kepercayaan diri remaja, serta melestarikan seni budaya Indonesia.
"Selain itu, kami juga bertujuan untuk pendidikan karakter, bagaimana mengatasi iklim percaya diri, kemudian untuk saling berbaur," jelas Dasri.
Sanggar ini menawarkan beragam pelatihan, mulai dari tari dan musik tradisional hingga drama, vokal, puisi, dan pantomim.
Dengan jadwal latihan harian yang bervariasi, sanggar ini secara rutin mengadakan tiga acara besar setiap tahun, termasuk pentas seni anak setiap bulan Juli dan Desember, serta festival seni yang melibatkan sanggar-sanggar dari luar daerah.
"Untuk festival ini sendiri adalah untuk lomba, dan ini bakal kita buka secara online untuk sanggar-sanggar yang ada di luar dari mereka," tambah Dasri.
PTAR memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan sanggar, mulai dari penyediaan gedung, pelatih, fasilitas, hingga transportasi untuk lomba.
Dukungan ini memungkinkan sanggar untuk terus berprestasi dan memperkenalkan budaya Indonesia ke tingkat nasional.
Masyarakat memberikan tanggapan positif terhadap perhatian dan dukungan yang diberikan oleh PTAR. Mereka melihat bahwa sanggar ini memberikan wadah positif bagi anak-anak muda untuk mengembangkan diri dan menjauhkan diri dari kegiatan yang kurang bermanfaat.
Dengan lebih dari 300 anggota yang terbagi dalam kelas pemula, menengah, mahir, dan advance, Sanggar Tari Sopo Daganak terus berupaya menjaga minat dan semangat para remaja dalam melestarikan seni budaya Indonesia.
Tantangan seperti kebosanan, jadwal sekolah, dan perbedaan pendapat antar pelatih dihadapi dengan komunikasi yang baik dan dukungan dari berbagai pihak.
Sanggar ini juga aktif dalam berbagai acara eksternal, seperti perayaan kemerdekaan, acara kecamatan, dan acara di Toba Daganak Institute, menunjukkan eksistensinya di berbagai platform.
Dasri menambahkan bahwa sanggar ini terbuka untuk umum, khususnya bagi remaja dari 14 desa di lingkar tambang. Saat ini, sanggar memiliki lebih dari 300 anggota yang terbagi dalam empat kelas: pemula, menengah, mahir, dan advance, di mana kelas advance dipersiapkan khusus untuk mengikuti berbagai event dan lomba.
"Peran PTAR sangat besar dalam mendukung kegiatan sanggar kami. Mereka memberikan dukungan penuh, mulai dari gedung, trainer, fasilitas, hingga perlengkapan," ungkap Dasri.
Dalam setiap penampilannya, Sanggar Tari Sopo Daganak selalu menampilkan tarian nusantara yang beragam, mulai dari Sumatera, Surabaya, hingga Papua.
Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia kepada generasi muda.
"Kami berharap, dengan adanya sanggar ini, para remaja di lingkar tambang dapat mengembangkan potensi diri, melestarikan budaya, dan menjadi generasi penerus yang berkualitas," pungkas Dasri.
Fitri Norma Sari Hasibuan, salah satu anggota sanggar, mengungkapkan bahwa dirinya menjadi lebih percaya diri untuk tampil di depan umum setelah bergabung dengan Sanggar Tari Sopo Daganak.
Ia juga merasa bangga dapat melestarikan budaya Indonesia melalui tarian.
Ana Syafitri Daulay, anggota lainnya, juga merasakan manfaat yang sama. Ia mengatakan bahwa sanggar ini telah memberikan banyak pengalaman dan teman baru.
"Orang tua saya sangat mendukung saya karena bisa untuk meluaskan menyalurkan bakat juga dapat pengalaman yang lebih banyak," ujarnya.
Dengan dukungan dari PTAR dan semangat dari para anggota serta pengurus, Sanggar Tari Sopo Daganak terus menjadi garda terdepan dalam pengembangan SDM dan pelestarian budaya di Tapanuli Tengah.
[REDAKTUR: HADI KURNIAWAN]
image widget