"Kita buat mockup (representasi) di setiap kecamatan. Kita akan menyesuaikan dengan potensi yang ada," ucapnya.
Masinton menuturkan, koperasi harus bisa mengangkat ekonomi lemah menjadi kuat. Aset eks KUD yang ada di desa-desa harus dimanfaatkan sehingga mengurangi biaya operasional.
Baca Juga:
Bupati Paluta Mengikuti Zoom Meeting Peluncuran Koperasi Merah Putih.
Ia menegaskan, dana koperasi bukan dana habis pakai. Dana yang ada harus dikelola dengan mekanisme yang jelas, sehingga bisa berkembang dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Ada proses bisnisnya, diajukan ke bank, ada Bank Himbara seperti BRI, Mandiri, BNI dan ada juga bank daerah," urainya.
Lebih lanjut dijelaskan, dana yang digelontorkan merupakan bantuan usaha, bukan bantuan habis pakai.
Baca Juga:
Papua Tengah Luncurkan Koperasi Merah Putih di 1.208 Desa
"Jangan seperti yang terjadi selama ini, begitu Pemerintah memberikan bantuan dana maupun ternak dan sebagainya, bantuan tersebut habis begitu saja. Sehingga tidak memberikan manfaat yang berkelanjutan," imbuh Masinton.
Masinton meminta, dalam waktu 1 hingga 3 bulan ke depan, minimal ada satu Koperasi Merah Putih yang menjadi percontohan di setiap Kecamatan.
"Tadi kita sudah melihat launching 80 ribu lebih kelembagaan yang sudah diresmikan oleh Presiden, sebagai keberpihakan kepada masyarakat ekonomi kecil, utamanya di desa dan kelurahan," tandasnya.