TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Batang Toru - Pemerintah Desa (Pemdes) Batuhula, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, membangun lapangan sepak bola berstandar nasional.
Tak main-main, pembangunan fasilitas olahraga tersebut berbiaya sebesar Rp142.000.000. Lapangan sepak bola ini terletak di Dusun III.
Baca Juga:
Perusak Stadion GBLA yang Dicari Dedi Mulyadi Ditangkap Polisi
Selain untuk tempat pembinaan bibit-bibit pesepakbola usia dini, lapangan tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun karakter kedisiplinan, serta mengajarkan nilai-nilai seperti tanggung jawab dan sportivitas.
Lapangan bola ini juga diharapkan bisa menjadi sarana lahirnya pemain muda potensial di masa mendatang.
Kepala Desa Batuhula, Alinapia Nasution mengatakan, banyaknya talenta-talenta muda sepak bola yang ada di desanya, menjadi dasar utama pembangunan lapangan tersebut.
Baca Juga:
Jadi Irup Harkitnas, Ini Kata Wakil Bupati Tapteng
Ketiadaan sarana dan prasarana yang memadai menjadi penghambat bakat-bakat muda tersebut mengembangkan kemampuannya.
"Kita siapkan sarana dan prasarananya, agar anak-anak usia dini bisa mengembangkan bakatnya," ujar Alinapia.
Dituturkan, pekerjaan pembangunan lapangan dimulai sejak awal September 2025 lalu. Sumber dana berasal dari Bantuan Keuangan Kabupaten, yang dianggarkan dalam APBDes Batuhula tahun 2025.
"Pembangunannya kerjasama antara pemerintah kabupaten dengan pemerintahan desa, dengan bantuan konsultan," katanya.
Dia menjelaskan lapangan sepak bola ini memiliki panjang 100 meter dan lebar 50 meter, dilengkapi dengan sistem drainase di sepanjang tepi lapangan. Diperkirakan selesai akhir Oktober 2025
"Rumput lapangan kita upayakan rumput zoysia matrella atau rumput bermuda. Proses pembangunan terus berjalan," tukasnya.
Mantan Fasilitator PNPM Mandiri ini berharap, dengan adanya lapangan sepak bola di desanya, remaja maupun anak usia dini terhindar dari perilaku negatif.
Terlebih saat ini, generasi millennial identik dengan penggunaan teknologi yang menawarkan kemudahan dalam berbagai urusan, hingga narkoba dan pergaulan bebas yang mematahkan mata rantai lahirnya generasi muda potensi bangsa.
Ritme hidup yang cenderung instan tersebut juga seakan “menyulap” pola hidup generasi muda menggunakan sebagian besar waktunya berkutat dengan teknologi dan mengabaikan kesehatan.
"Kita akan terus berupaya meningkatkan gairah olahraga, sehingga menjauhkan generasi muda dari pergaulan bebas dan narkoba. Semoga dengan fasilitas olahraga ini menciptakan lingkungan pertemanan yang positif dan mendukung," pungkasnya.
[Redaktur : Dzulfadli Tambunan]