WahanaNews-Tapteng | Hari Paskah yang di adakan tiap tahunnya oleh umat Kristen merupakan momen penting yang di peringati secara turun temurun. Seperti halnya yang di lakukan masyarakat Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatra Utara saat ini.
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di lingkungan 2 Kelurahan Pinangbaru Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah pada pagi ini jumat (7/04/2023), terlihat di kunjungi ratusan para Peziarah.
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri Ziarah Ke Makam Korban Pengepungan Leningrad di Rusia
Bagi umat Kristiani di Pinangsori maupun di daerah daerah lainnya di Tapanuli Tengah, peringatan Paskah yang diimpelentasikan dengan ziarah ke makam sanak keluarga, merupakan kegiatan yang setiap tahunnya menjadi rutin, bahkan menjadi tradisi dilakukan sebagai perwujudan perayaan Jumat Agung tersebut.
“Membersihkan pusara sanak saudara atau kerabat atau pun orang tua kita yang sudah menghadap Tuhan, sekaligus memanjatkan doa di makam, sudah merupakan kebiasaan yang terlaksana sejak dahulunya, terutama pada saat menyambut perayaan Paskah,” kata Jona Sihombing salah seorang Warga Kelurahan Pinangsori yang datang khusus untuk Ziarah ke TPU di Pinangbaru saat di mintai tanggapan nya.
Senada dengan peziarah lainnya L.Hutagalung (34) mengungkapkan, jika kebiasaan ziarah tersebut dilakukan sebagai kegiatan rohani umat Kristiani yang percaya bahwa Yesus disalibkan, mati lalu dikuburkan, dan pada hari yang ketiga, bangkit dari antara orang mati.
Baca Juga:
Sebelum Mendaftar ke Golkar, Suryadi Menyempatkan Diri Jiarah Kemakam Leluhur Panjaitan
”Jadi Paskah, merupakan kegiatan sakral bagi umat kristiani, yang diimplementasikan mendalam kepada kerabat yang telah lebih dahulu dipanggil pulang oleh Tuhan,” tuturnya.
Di tempat yang sama, peziarah lainnya mengatakan, selain ziarah untuk membersihkan makam dan memanjatkan doa di pusara, maka setiap Paskah ada tradisi yang menjadi kebiasan sejak lama dilakukan masyarakat Kristiani di Pinangsori di tempat pemakaman umum.
“Menjadi tradisi, dimana umat kristen beramai-ramai datang ke makam sanak keluarga, memberikan doa sekaligus membersihkan pusaran makan, dan ada lagi yang nangis di makam, mungkin entah orangtuanya atau saudara," ucapannya.