TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Tukka -
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Tukka sejak Jumat 21 November 2025, membuat debit air Sungai Aek Sipilit menaik pada level tinggi.
Tidak hanya membuat debit air naik, hujan dengan intensitas tinggi ini mengakibatkan tebing pegunungan Sipilit longsor, membawa material katu dan lumpur.
Baca Juga:
Geger! Beruang Masuk Mal di Jepang, Pengunjung Dievakuasi dan Hewan Disetrum Mati
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, 8 KK warga Lingkungan 4 Malaka, Kelurahan Hutanabolon, dievakuasi sementara ke salah satu gereja. BPBD Tapteng juga telah mendirikan tenda di halaman gedung gereja.
"Untuk sementara mereka tinggal di gereja, kuatir terjadi banjir di tengah malam. Ada sekitar 50 jiwa," kata Kepala BPBD Tapteng, Rahman Husein, Sabtu (22/11/2025).
Namun walaupun demikian, sambung Rahman, pemukiman di hilir sungai masih dalam kondisi aman, namun hujan masih berlanjut.
Baca Juga:
Soal Pidana Kasus Ponpes Al Khoziny Ambruk, Polda Jatim Angkat Suara
Masyarakat yang berada di bantaran sungai diimbau agar waspada dan disarankan mengungsi ke tempat aman, jika terjadi hujan lebat secara terus menerus.
"BPBD dan Satpol PP Tapteng, serta Pemerintah Kecamatan Tukka, terus memantau kondisi air sungai di hulu dan di hilir, serta mengimbau warga tetap siaga," timpal Rahman.
Terpisah, Plt. Sekdakab Tapteng, Nurjalilah, meminta kepada Kepala BPBD, Camat Tukka, kepala desa, dan aparat desa, untuk mengimbau dan mengedukasi masyarakat siaga bencana banjir, longsor, ataupun kecelakaan di jalan raya, karena dalam kondisi hujan, jalan licin akibat adanya timbunan material longsor.
Sementara itu, Camat Tukka, Muharman Aritonang melaporkan, pada hari Sabtu 22 November 2025, akibat curah hujan tinggi membuat Sungai Hutanabolon meluap.
Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pihaknya berjaga-jaga dan siaga serta saling berkoordinasi dengan BPBD dan kepala desa.
"Pemukiman warga masih aman dan kondusif. Kondisinya tetap kita pantau," sebutnya.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]