TAPTENG.WAHANANEWS.CO - PANDAN
Inisiatif pemanfaatan limbah plastik yang digagas oleh Bank Sampa Yamantab (BSY) kini meluas hingga ke Desa Sitio Tio Ilir, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Program ini mendapat dukungan penuh dari PTAR, yang bersama-sama mewujudkan lingkungan desa yang lebih bersih dan produktif.
Baca Juga:
Presiden Direktur Agincourt Resources Raih Penghargaan TOP Leader on CSR Commitment 2025
Pada hari Selasa (2/9/2025), warga Desa Sitio Tio Ilir tampak antusias berkumpul di halaman kantor desa. Ibu-ibu rumah tangga menyambut kedatangan Tim Yamantab yang bertugas mengumpulkan dan memilih sampah plastik yang telah dikemas dalam botol air mineral ukuran 600 ml.
Botol-botol tersebut akan ditimbang dan diperiksa kepadatannya oleh pengurus Yamantab.
Baca Juga:
Agincourt Resources: Membangun Ekonomi Berkelanjutan di Batang Toru
Ade (38), seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan pengalamannya selama dua bulan terakhir.
"Selama dua bulan ini, kami baru mengumpulkan sekitar delapan motor botol. Sebagian ada yang diambil karena kurang padat. Kami terus berusaha dan berharap kali ini bisa memenuhi standar," ujarnya.
Ade juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan penghasilan tambahan, tetapi juga mengubah kebiasaan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Kepala Desa Sitio Tio, Maryono Pasaribu, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat membantu mengurangi polusi sampah di desa.
"Program ini sangat menguntungkan bagi masyarakat. Selain lingkungan menjadi bersih, masyarakat juga mendapatkan manfaat ekonomi," katanya.
Maryono berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Direktur Bank Sampah Yamantab Damai Mendrofa menjelaskan bahwa program ini menerima berbagai jenis sampah plastik, termasuk puntung rokok dan styrofoam.
Metode ini dianggap efektif untuk menyerap sebanyak mungkin sampah plastik yang menjadi ancaman pencemaran lingkungan.
Desa Sitio Tio Ilir adalah salah satu desa target yang berada di lingkar konservasi mangrove binaan PT Agincourt Resources (PTAR).
Selain Desa Sitio Tio Ilir, ada empat desa dan kelurahan lain yang berada di lingkar konservasi, yaitu Desa Garut, Kelurahan Kalangan, dan Kelurahan Kalangan Indah.
Tim pelaksana program Ecobrick menjadwalkan kunjungan rutin setiap minggu ke desa-desa dan kelurahan untuk menyerap Ecobrick.
Standar Ecobrick yang ditetapkan meliputi berat minimal 200 gram, menggunakan botol dengan merek yang sama (Aqua, Arsi, atau Madani), serta bahan plastik yang kering dan bersih.
Ecobrick terkumpul akan dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bangunan, seperti batu bata, serta dapat diolah menjadi kursi, meja, gapura, dan berbagai macam produk lainnya.
Program ini bertujuan untuk mengajarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, melainkan menyimpannya dan mengolahnya menjadi barang yang bernilai ekonomi.
Setiap botol Ecobrick dihargai Rp6.000 dengan berat minimal 200 gram.
Total target penyerapan adalah 10.000 botol, yang dibagi ke dalam tiga kawasan: Kecamatan Batang Toru (6.000 botol), lingkar konservasi mangrove (2.000 botol), dan masyarakat sekitar Bank Sampah Yamantab (2.000 botol).
Hingga bulan Agustus, telah terkumpul 3.800 botol. Program ini diharapkan selesai pada bulan Desember, namun bisa lebih cepat karena antusiasme masyarakat yang tinggi.
Seluruh pendanaan program ini disponsori oleh PT Agincourt Resources (PTAR).
Diharapkan, program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat.
[REDAKTUR : JOBBINSON PURBA]