TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Batang Toru - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor karena cuaca ekstrim di Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Padangsidimpuan.
"Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban, masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, cedera, dan warga yang terpaksa mengungsi akibat bencana ini," ujar Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, Selasa (2/12/2025), di Batang Toru.
Baca Juga:
Komdigi Aktifkan 10 Titik Internet SATRIA-1 untuk Pulihkan Komunikasi di Wilayah Banjir Bandang
Ia berharap situasi segera terkendali dan proses pemulihan berlangsung cepat dan aman, sehingga akses perekonomian kembali lancar.
Disebutkan, sejak hari pertama terjadinya musibah, PTAR telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan darurat kepada warga terdampak antara lain:, mendirikan empat posko penanggulangan bencana di Batu Hula, Sumuran, Sopo Daganak, dan Kantor Camat, yang secara keseluruhan dapat menampung lebih dari 700 warga.
Posko ini dilengkapi layanan kesehatan, dapur umum, dan tenaga juru masak, menampung penyintas dari sejumlah desa terdampak, terutama Desa Garoga, Hutagodang, Batu Horing, dan Huta Raja.
Baca Juga:
Banjir Melanda Para Korban Jarah Toko dan Swalayan, Tentara Turun Tangan
Berikutnya, menyalurkan pangan dan makanan siap saji, paket sembako, air mineral, untuk mendukung kebutuhan dasar warga termasuk mengirimkan paket makanan untuk lokasi yang tidak terjangkau di Huta Raja, menyediakan pakaian layak pakai, selimut, dan kebutuhan khusus untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan pengungsi.
Selanjutnya, menyediakan layanan kesehatan oleh tenaga medis dan menyalurkan obat-obatan di setiap posko, mengerahkan Emergency Response Team (ERT) lengkap dengan perahu karet untuk membantu evakuasi dan penanganan darurat.
PTAR menjadi pusat call centre dan berkoordinasi dengan aparat terkait untuk merespons cepat korban bencana, mengerahkan helikopter untuk distribusi logistik ke lokasi yang sulit dijangkau, serta mendukung mobilitas teknisi PLN guna percepatan pemulihan jaringan listrik.
Selain itu, PTAR juga menurunkan ekskavator/backhoe loader untuk membantu pemerintah daerah membuka kembali akses jalan dan jembatan yang tertutup longsor.
"Tambang Emas Martabe siap menambah posko dan dapur umum apabila diperlukan dan akses memungkinkan," sebut Katarina.
Ia menyebutkan, PTAR terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD, TNI/Polri, Basarnas, mitra kerja, serta para relawan dan pemangku kepentingan lokal, agar seluruh upaya evakuasi, distribusi bantuan, dan penanganan kesehatan berlangsung dengan baik, terarah, dan sesuai arahan pemerintah.
"PTAR berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang cepat dan tepat selama proses penanganan bencana. Kami berdoa agar kondisi segera pulih dan masyarakat dapat bangkit kembali dengan lebih kuat," timpalnya.
Seiring beredarnya informasi mengenai penyebab bencana yang terjadi erat kaitannya dengan aktivitas yang dilakukan PTAR, Katarina menegaskan jika kesimpulan tersebut sangat prematur dan tidak tepat.
Dituturkan, lokasi banjir bandang di Desa Garoga berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Garoga/Aek Ngadol, yang berbeda dan tidak terhubung dengan DAS Aek Pahu, tempat PTAR beroperasi.
"Pemantauan kami juga tidak menemukan material kayu di DAS Aek Pahu, yang dapat dikaitkan dengan temuan di wilayah banjir," ungkap Katarina.
Namun walaupun demikian, Katarina memastikan jika pihaknya mendukung penuh kajian komprehensif yang dilakukan pemerintah atas seluruh faktor penyebab bencana, dan siap bekerja sama secara transparan.
"Kami mendukung sepenuhnya kajian
komprehensif dan independen, untuk menghasilkan kesimpulan yang tepat yang sangat vital dalam mitigasi risiko bencana di masa depan," pungkasnya.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]