TAPTENG.WAHANANEWS.CO - PANDAN
Aksi damai ratusan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Nakes di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menyita perhatian publik pada Selasa (11/2/2025).
Sebanyak 100 orang pejuang TKS Nakes, di bawah komando Efran Carli Sihombing, menggelar demonstrasi di depan kantor BKPSDM, Dinas Kesehatan, gedung DPRD Tapteng, dan Kantor Bupati Tapteng.
Baca Juga:
Besok, Nasib Gugatan Pilkada Tapteng Diputuskan
Mereka menuntut kejelasan status dan gaji yang selama ini belum mereka terima.
Aksi dimulai pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, para demonstran berkumpul di GOR Pandan sejak pukul 08.00 WIB.
Puncak demonstrasi terjadi di depan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Baca Juga:
Sosok Misterius Bertopeng Muncul Sebelum Rumah Ketua KPU Tapteng Kebakaran
Para TKS Nakes menyampaikan beberapa tuntutan utama. Mereka memprotes ketidakjelasan status kepegawaian mereka, meskipun sebagian telah mengabdi selama bertahun-tahun, bahkan hingga 15 tahun.
Ironisnya, beberapa tenaga honorer yang baru mengabdi dua tahun saja sudah terdaftar di database BKN, sementara TKS Nakes Tapteng belum terdaftar.
"Kami sudah mengabdi bertahun-tahun, bahkan ada yang sampai 15 tahun, tapi status kami masih TKS. Sementara tenaga honorer baru saja sudah terdaftar di BKN," ungkap salah satu peserta aksi.
Mereka juga mempertanyakan dua orang TKS yang lolos verifikasi BKN dengan slip gaji.
Para demonstran meminta klarifikasi dari Kepala Dinas Kesehatan terkait dugaan pemalsuan data tersebut.
Selain itu, para TKS Nakes juga menuntut agar Dinas Kesehatan Tapteng mengeluarkan slip gaji berdasarkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang selama ini mereka terima.
Mereka menganggap BOK tersebut sebagai gaji mereka.
Spanduk-spanduk yang dibawa para demonstran semakin menguatkan tuntutan mereka.
Beberapa tulisan spanduk yang menarik perhatian antara lain:
"Mana janji bahwa kami ikut ujian P3K?",
"Haruskah dengan 30 juta baru masuk data BKN?",
dan "Kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden, Bantu Kami Nakes TKS Tapanuli Tengah.
Kami yang sudah mengabdi puluhan tahun tanpa menuntut upah dan kini dibuang begitu saja/tidak dipekerjakan karena kami tidak terdata di database BKN. Tolong kami Bapak. Horas Tapteng."
Aksi damai ini dilengkapi dengan berbagai perlengkapan, termasuk mobil pickup, sound system, genset, spanduk, dan kertas manila.
Hingga pukul 11.00 WIB, massa aksi masih bertahan di depan Kantor Dinas Kesehatan, menunggu tanggapan langsung dari Kepala Dinas Kesehatan.
Kejelasan nasib para TKS Nakes Tapteng masih menjadi pertanyaan besar yang menanti jawaban.
Pantauan di lokasi juga, bahwa aksi ini mendapat pengawalan ketat dari Pihak Kepolisian Polres Tapteng dan Satpol PP Tapteng.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]