TAPTENG.WAHANANEWS.CO - PANDAN
Pemandangan berbeda terlihat di halaman Kantor Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan pada Selasa (2/9/2025).
Puluhan ibu rumah tangga berkumpul membawa botol-botol air mineral berisi tumpukan sampah plastik.
Baca Juga:
Aksi Bersih Ramah Lingkungan di Hari Mangrove: Ecobrick dari Sampah, Harapan untuk Ekosistem Pesisir
Bukan tanpa alasan, mereka membawa "harta karun" ini untuk dijual kepada Bank Sampah Yamantab.
Kebahagiaan terpancar dari wajah para wanita dari berbagai usia ini. Inisiatif ini bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga mereka.
Setiap botol yang berisi minimal 200 gram sampah plastik dihargai Rp 6.000.
Baca Juga:
PT Agincourt Resources Salurkan Beasiswa Rp5,9 Miliar Bagi 569 Siswa Berprestasi
Damai Mendrofa, Direktur Bank Sampah Yamantab, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menyerap sebanyak mungkin sampah plastik yang menjadi ancaman pencemaran lingkungan.
"Desa Aek Garut adalah salah satu desa target yang berada di lingkar konservasi mangrove binaan Tambang Emas Martabe," ujarnya.
Selain Aek Garut, ada empat desa dan kelurahan lain yang terlibat, yaitu Desa Sitio Tio, Kelurahan Kalangan, dan Kelurahan Kalangan Indah.
Yamantab secara rutin setiap minggu datang ke desa-desa untuk menyerap ecobrick—botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik kering.
Ada standar yang harus dipenuhi, seperti berat minimal 200 gram, menggunakan botol dengan merek yang sama (Aqua, Arsi, atau Madani), serta memastikan plastik di dalamnya kering dan bersih.
"Ecobrick ini nantinya bisa digunakan sebagai pengganti bahan bangunan, membuat kursi, meja, atau bahkan gapura," tambah Damai.
Program ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, tetapi menyimpannya dan mengubahnya menjadi uang.
Lasmi Pasaribu, warga Dusun III Desa Aek Garut, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.
"Sehari bisa dapat 20 botol. Lumayan untuk tambahan beli ikan dan kebutuhan lain," ujarnya.
Kepala Desa Aek Garut, Eben Pakpahan, juga menyampaikan dukungannya.
"Kami dari pemerintah desa selalu menganjurkan masyarakat untuk memanfaatkan barang-barang bekas. Program ini sangat positif dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat," katanya.
Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan kuota penyerapan sampah dapat ditambah.
Yamantab menargetkan penyerapan 10.000 botol ecobrick dalam program ini, yang dibagi ke dalam tiga kawasan: Kecamatan Batang Toru, lingkar konservasi mangrove, dan masyarakat sekitar bank sampah Yamantab.
Hingga Agustus, sudah 3.800 botol berhasil diserap.
Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi, target ini diharapkan dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan.
Program ini bukan hanya tentang mengurangi sampah plastik, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Sebuah solusi kreatif yang memberikan dampak positif ganda bagi lingkungan dan kesejahteraan warga Aek Garut.
[REDAKTUR : JOBBINSON PURBA]