Tapteng.WahanaNews.co, Pandan - Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Provinsi Kepulauan Babel, Sugeng Riyanta, dilantik menjadi Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, pada Rabu (15/11/2023).
Jika tidak ada aral melintang, pria kelahiran Dusun Sawahan, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo, 4 November 1972 ini, akan menjadi pemimpin masa transisi Kabupaten Tapanuli Tengah hingga satu tahun ke depan.
Baca Juga:
Masinton Pasaribu Polisikan Wakil Ketua DPRD Tapteng Soal Tuduhan Kancing Baju Copot
Dilantiknya Sugeng Riyanta sebagai Penjabat Bupati Tapanuli Tengah membawa harapan baru bagi masyarakat. Sejumlah kalangan mengharapkan Sugeng mampu menjalankan roda pemerintahan dan melanjutkan program pembangunan.
Tercatat beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Sugeng, mulai dari komunikasi, masalah reformasi birokrasi, menjaga kondisivitas hingga netralitas ANS pada Pemilu dan Pilkada 2024 yang akan datang.
Ketua DPD KNPI Tapanuli Tengah, Lodewick Fraus Seran Marpaung mengatakan, belakangan ini Kabupaten Tapanuli Tengah sedang tidak baik-baik saja yang berdampak hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap roda pemerintahan. Gelombang aksi protes disampaikan berbagai elemen kemasyarakatan hingga kelompok pemuda. Tapteng yang dulunya kondusif, membara dengan segala aksi demonstrasi.
Baca Juga:
Sempat "Dibegal" KPU Tapteng, Peluang Masinton-Mahmud Ikuti Kontestasi Pilkada 2024 Terbuka Kembali
"Masyarakat ingin sebuah kepemimpinan yang pro rakyat, bukan hanya pura-pura merakyat," ujar Lodewick, Kamis (16/11/2023), di Pandan.
Lodewick menuturkan, agenda semua kepemimpinan di Indonesia ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Jalannya roda pemerintahan harus transparan, sehingg semua dapat diakses dan dikontrol oleh masyarakat maupun lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan.
"Banyaknya harapan masyarakat kepada Pj Bupati yang baru adalah wajar terjadi, karena selama ini yang dipertontonkan adalah ketidak kondusifan, sehingga publik menjadi apatis dan cenderung putus asa," koar Lodewick.