Namun apa jadinya jika salah satu penyakit yang disebabkan oleh proses penuaan menyatroninya. Penglihatan Tiamin perlahan memudar. Mata sebelah kiri Tiamin tidak berfungsi dengan baik, ia menderita katarak. Kondisi ini dia alami sejak sepuluh tahun terakhir. Akibatnya, aktivitas Tiamin sebagai seorang petani menjadi terganggu.
Meski telah mengeluhkan keadaan ini kepada keluarga, tetap saja dirinya tak memperoleh solusi. Bagi keenam anaknya, kondisi tersebut hal yang lumrah, mengingat usia sang ibu sudah fase pensiun dari setiap aktivitas di luar rumah. Selayaknya perempuan itu rehat dan berhenti menyandang status pejuang nafkah, digantikan oleh mereka sebagai anak-anaknya.
Baca Juga:
Miris, Jutaan Lansia Indonesia Masih Bekerja di Usia Senja demi Bertahan Hidup
Namun, bagi perempuan yang lahir tahun 1945 itu, berhenti bekerja hanya akan menimbulkan kebingungan, kebosanan, dan perasaan tidak berguna, yang berujung pada penurunan kesehatan fisik dan mental.
Sebagai petani, janda yang ditinggal wafat suaminya tahun 2011 silam ini, enggan untuk pensiun dari rutinitas yang telah ia lakukan sejak muda. Boru batak ini tidak mau patah arang. Ia berupaya mendapatkan kembali penglihatan seperti masa muda.
Ditengah kebingungan dan kondisi ekonomi yang sulit, secercah harapan menghampiri. Kamis 25 September 2025, Tiamin mendapatkan kabar jika
PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, menggelar operasi kararak gratis, di RS Bhayangkara Batang Toru. Kabar tersebut ia dapatkan dari tetangganya, Rosmeri Sitinjak.
Baca Juga:
64 Lansia di Jambi Diwisuda, Wali Kota Maulana Resmikan Sekolah Lansia Baru
Mendapatkan kabar baik, Tiamin girang bukan kepalang. Bak mendulang emas, kesempatan tersebut tak dilewatkannya. Tanpa pikir panjang, dengan bermodalkan KTP, ia bersama Rosmeri Sitinjak, yang juga penderita katarak, bergerak menjemput mimpi, meraih penglihatannya kembali.
Jumat (26/9/2025), oleh tim dokter, keduanya dinyatakan dapat dioperasi namun harus didampingi keluarga. Bergerak cepat, Tiamin memberitahukan keluarga dan meminta agar mendampinginya saat pelaksanaan operasi.
"Aku langsung menghubungi anak, dan menyuruhnya datang," kata Tiamin, usai proses pembukaan perban penutup mata, di RS Bhayangkara Batang Toru, Sabtu (27/9/2025).