Usai mendapat penggantian lensa mata baru, Tiamin mengaku lega. Penantian panjangnya berbuah manis. Detik per detik dia nikmati, pedihnya proses kapsulorheksis tak digubris demi pulihnya indera penglihatan. Semangat yang kembali membara untuk menantang teriknya mentari, memantapkan langkah menaiki meja operasi.
Setelah keberhasilan operasi katarak, semangat Tiamin kembali membara. Baginya, dunia seolah terlahir kembali dengan warna-warna yang lebih cerah dan detail yang lebih jelas. Ia tak sabar untuk segera mewujudkan rencananya kembali ke ladang.
Baca Juga:
Miris, Jutaan Lansia Indonesia Masih Bekerja di Usia Senja demi Bertahan Hidup
"Senang sekali, sekarang mataku mulai jelas melihat. Sebentar lagi saya akan kembali menanam sayur, cabai, dan lainnya, agar bisa punya uang sendiri, memberi cucu ku uang jajan," ucapnya.
Kisah Tiamin menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama generasi muda. Tiamin membuktikan bahwa semangat pantang menyerah dan kemauan untuk terus berkarya, dapat mengalahkan segala keterbatasan. Tua bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan yang sudah teruji.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]