Sebagai capaian angka Zero Dose (anak yang belum mendapatkan Imunisasi DPT-HB-Hib1) dalam pelaksanaan imunisasi masih tinggi, sebanyak 3.239 orang pada tahun 2024.
"Saya menekankan agar angka Zero Dose bisa turun untuk tahun ini," harapnya.
Baca Juga:
Tapanuli Tengah: Delapan Dekade Masih Tertatih Mencapai Kemandirian Fiskal
Lisna menfaskan, apabila pelayanan yang dilakukan tidak dimasukkan ke Aplikasi Asik yang tersedia, maka hasil kerja keras tersebut tidak akan terlaporkan ke Kemenkes.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh petugas yang terlibat dalam pelayanan imunisasi yang ada di Puskesmas, baik pengelola dan pelaksana, seperti bidan desa atau penanggung jawab desa, wajib menginput hasil pelayanan imunisasi ke Aplikasi Asik.
Plt. Kadis Kesehatan Tapteng juga menjelaskan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, masyarakat dapat memahami dan mendukung suksesnya program basional imunisasi di Tapteng.
Baca Juga:
Kasus BOK dan Jaspel Dinkes Tapteng, Kejari Sibolga Terima Titipan Uang Rp15 Juta dari 3 Saksi
"Imunisasi ini akan memberikan perlindungan kepada anak-anak kita dari ancaman bahaya berbagai penyakit, seperti pneumonia, polio, campak- rubela, difteri, hepatitis dan penyakit berbahaya lainnya," timpal Lisna.
Lisna berharap, dengan apa yang telah laksanakan, memberikan kemanfaatan untuk menjaga anak-anak Indonesia, terutama anak-anak Tapteng, dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
"Anak-anak Tapteng berhak untuk hidup dengan kualitas kesehatan yang baik. Kita berharap para orang tua mendukung untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih sehat, mewujudkan generasi emas Indonesia," pungkasnya.