Melalui peningkatan kapasitas, akses pasar, dan inovasi produk, PTAR berupaya menciptakan model bisnis komunitas yang berkelanjutan serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-8, yaitu pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak.
Senior Manager Community PT Agincourt Resources, Christine Pepah, mengatakan, Bagas Silua yang berarti “Rumah Oleh-Oleh”, merupakan inisiatif PTAR yang berfokus pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), di Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan.
Baca Juga:
Operasi Katarak Gratis Tambang Emas Martabe di RSUD Pandan Sukses, 71 Mata Berhasil Dioperasi
Lokasinya sangat strategis, terletak di jalur lintas Provinsi Sumatra Utara, dekat dengan area operasi Tambang Emas Martabe.
“Bagas Silua menjadi tempat yang nyaman bagi siapa pun untuk menikmati kuliner khas Batang Toru sambil mendukung UMKM lokal. Kami akan terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada para pelaku UMKM agar produk mereka semakin berkualitas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” kata Christine.
Diungkapkan, diluncurkan pada September 2024, hingga kini 32 UMKM mitra binaan PTAR telah memasarkan produknya di Bagas Silua. Ragam produknya mencakup kuliner khas seperti keripik talas, pisang sale, keripik semangka, dan akar kelapa ungu, hingga produk fashion lokal seperti batik Tapanuli Selatan dan kain ecoprint.
Baca Juga:
Wakil Bupati Tapteng Dorong Agincourt Resources Lanjutkan Program Kemitraan
Seluruh produk Bagas Silua juga dapat diakses dengan mudah melalui situs bagassilua.id serta akun resminya di media sosial Instagram.
Selain itu, galeri ini menyediakan jasa sablon dan pembuatan kemasan modern untuk membantu pelaku usaha meningkatkan daya saing produk mereka. Dalam sebulan, puluhan produk berhasil terjual dengan total transaksi hingga puluhan juta rupiah.
“Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat lingkar tambang, kami berharap Bagas Silua mampu menjadi simbol pemberdayaan ekonomi dan budaya lokal,” imbuh Christine.