Walau hanya 15 bulan memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah, Sugeng berhasil meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Seluruh lapisan masyarakat, baik ASN, petani, pengusaha, tokoh masyarakat, hingga tokoh pemuda, akrab dengan Sugeng. Bahkan para pelajar dan mahasiswa tidak asing dengan sosok Wakajati Jawa Tengah ini.
Baca Juga:
Sepak Terjang Sugeng Riyanta, Maestro Kebangkitan Kabupaten Tapanuli Tengah
Yang lebih menakjubkan, jaksa yang disusupkan ke birokrasi ini sukses meruntuhkan kekuatan rezim lama, yang masih berhasrat menancapkan kekuasannya di Negeri Wisata Sejuta Pesona. Nyali Sugeng yang diatas rata-rata, berhasil melenyapkan jampi-jampi dan pengaruh gaib yang selama ini menyatroni birokrat dan masyarakat. Bak sebuah revolusi, Sugeng memimpin "pemberontakan" untuk membebaskan bumi Tapanuli Tengah dari cengkeraman status quo.
Tidak mengherankan, pria yang memiliki karir moncer di dunia adiyaksa ini menjadi idola masyarakat. Sugeng yang bekerja ikhlas untuk kemaslahatan ummat mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat. Ia dijuluki "Manusia Setengah Dewa". Walau sedih, masyarakat Tapteng harus rela sang maestro kembali ke korps Adyaksa.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]