TAPTENG.WAHANANEWS.CO - SIBABANGUN
Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) naik menjadi Rp6.500 per kilogram, membawa angin segar bagi petani di Indonesia.
Kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini menghapus rafaksi harga, memberikan perlindungan nyata bagi petani dan mendorong semangat produksi untuk mencapai swasembada pangan.
Baca Juga:
Pemdes Pasar Sorkam Gelar Musdesus Ketahanan Pangan 2025
Kunjungan Tim Satgas Serapan Pangan Nasional dan Bulog Sibolga ke Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menjadi bukti nyata komitmen tersebut.
Di tengah hamparan sawah yang hijau, para petani disambut dengan kabar gembira: Bulog siap membeli gabah hasil panen mereka dengan harga HPP yang telah ditetapkan pemerintah.
Camat Sibabangun, Romulus Simanullang, meluapkan rasa syukurnya.
Baca Juga:
Dosen ULM Ungkap 4 Potensi Kalsel dalam Mendukung Ketahanan Pangan
"Program ini sangat diapresiasi," ujarnya, mengungkapkan betapa kebijakan ini akan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, khususnya para petani.
Ia berharap program ini berkelanjutan dan mampu membebaskan petani dari jeratan tengkulak yang selama ini menekan harga jual.
Senada dengan Camat Sibabangun, Kolonel (Purn) Ali Napia Pasaribu dari Satgas Serapan Gabah Jakarta, menekankan pentingnya sinergi untuk mencapai target swasembada pangan pada tahun 2025.
Target penyerapan gabah sebesar 70% dari total 3 juta ton setara beras pada semester pertama 2025, menurutnya, sangat realistis dengan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan.
Kepala Bulog Sibolga, Junedi Damanik, menjelaskan bahwa kehadiran mereka di Sibabangun merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap kesejahteraan petani.
"Bulog, memiliki tugas dan fungsi untuk membantu meningkatkan perekonomian petani dengan membeli gabah langsung dari mereka dengan harga nasional yang telah ditetapkan," ungkap Junedi .
Terkait masalah tengkulak atau para agen agen yang selama ini beraktifitas langsung pada masyarakat petani, dirinya mengharapkan penyesuaian harga pada tingkat petani. Dan harus mengikuti standar harga yang sudah di tetapkan oleh pemerintah.
"Kita telah sosialisasikan pada mereka agar bisa menerapkan harga sesuai dengan aturan pemerintah. Dan itu semua ada mekanisme yang harus di ikuti," ucap Junedi.
Kepala Bulog ini juga berharap agar masyarakat bisa langsung menjual' gabahnya pada perum Bulog Sibolga.
"Harapan kita agar para petani kita bisa menjual Gabahnya usai Penen kepada Bulog," tutupnya.
Kunjungan ini turut dihadiri Danramil 04/Pinangsori, Lurah Sibabangun, para pendamping pertanian, dan tentunya, para petani yang wajahnya kini merefleksikan harapan dan optimisme akan masa depan yang lebih baik.
Kenaikan HPP gabah ini bukan hanya sekadar angka, melainkan simbol nyata komitmen pemerintah untuk melindungi petani dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]