"Kami bisa hidupi keluarga, juga berbagi dengan rekan-rekan yang ikut bekerja di sini. Kalau ada banyak orderan, kami bisa mendapat sampai puluhan juta perbulan, tergantung pembayaran dari rekanan kami yang membeli produk kami," tambahnya.
Di lokasi lain di sekitar Batangtoru, ada kelompok UMKM binaan PTAR yang menyediakan layanan Bank Sampah, yaitu pengolahan sampah organik untuk pembuatan pupuk yang memanfaatkan limbah rumah tangga. Bank Sampah Naposo Hamubaon dikelola oleh Koperasi Imajunasi Cerdas Berkarya yang dibina oleh Salman Nasution.
Baca Juga:
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang, PTAR Tanam Ribuan Pohon dan Perluas Nursery
"Bank Sampah ini merupakan jenis usaha rumahan, dimana kami mendapat bantuan mesin dari PTAR untuk mengelola sampah menjadi pupuk organik. Hasilnya telah kami pasarkan di sekitar area kami," ujar Alkar Hamanti Nasution.
Dia menjelaskan bahwa manfaat yang diperoleh dari mengelola bank sampah ini bukan hanya untuk sektor kesejahteraan anggota, tetapi juga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
Sementara itu, anggota kelompok Bank Sampah, Khaidir Azansyah Sipahutar dan Hendra Ardiansyah, merasa berterimakasih pada PTAR yang memberikan perhatian untuk berkarya dan memberikan peluang kerja.
Baca Juga:
Mengembalikan Cahaya pada Mata dengan Operasi Katarak Gratis oleh Tambang Emas Martabe
"Selain mendapatkan pengalaman, kami juga nantinya memiliki peluang membuka usaha bermodalkan pengalaman dan binaan yang diberikan oleh PTAR. Selain itu, ini juga dapat mengurangi pengangguran," kata mereka.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]