TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Pandan - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Pemkab Tapteng) memastikan bahwa percepatan pemulihan dampak bencana banjir dan longsor berjalan baik, termasuk aliran listrik yang ditargetkan PLN menyala Jumat (5/12/2025) pekan ini.
Hal itu disampaikan Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu, yang didampingi Dandim 0211/TT, Letkol Inf Bayu Hanuranto Wicaksono, saat memberikan keterangan pers di Pusat Informasi dan Media Center Kemkomdigi di GOR Pandan, Kamis (4/12/2025).
Baca Juga:
Bupati Tapteng Resmikan SPPG Yayasan Generasi Bangsa Tukka
Masinton menuturkan, seluruh stakeholders terkait fokus pada pemulihan infrastruktur penting, pemenuhan logistik dasar hingga pembukaan akses wilayah yang masih terisolir.
Ia menegaskan, percepatan pemulihan layanan dasar menjadi prioritas pemerintah daerah, termasuk pemulihan jaringan listrik yang terdampak bencana.
"Kementerian SDM melalui Dirut PLN juga telah berupaya keras dan menargetkan listrik harus nyala pada Jumat (5/12/2025). Uji coba yang dilakukan tadi pagi menunjukkan bahwa saluran tegangan rendah sudah mulai menyala," sebut Masinton Pasaribu.
Baca Juga:
Dampak Pemangkasan TKD, APBD Tapteng 2026 Terkoreksi 205 Miliar Rupiah
Terkait pasokan bahan bakar minyak dan LPG, ia memastikan bahwa pendistribusian ke SPBU di seluruh wilayah Tapteng terus dilakukan untuk mengurai antrean masyarakat.
"Upaya penambahan distribusi BBM sedang dilakukan untuk menjangkau daerah dari Sorkam ke arah Barus dan Manduamas," ujarnya.
Ia menambahkan, operasi pasar LPG akan dilaksanakan di Kecamatan Pandan, dengan mengerahkan dua truk berkapasitas sekitar 1.000 tabung LPG untuk dibagikan kepada masyarakat, pada Kamis (4/12/2025).
Pendistribusian juga akan dilanjutkan melalui agen-agen LPG di seluruh kecamatan pada Jumat (5/12/2025). Seluruh proses pengawalan distribusi dilakukan oleh personel Kodim TNI AD dan Kepolisian.
Update Kondisi Daerah Terisolir dan Penanganan Korban
Menurut Masinton, sejumlah wilayah masih terisolir di Tapteng, antara lain enam desa di Kecamatan Tukka. Desa-desa di Kecamatan Sitahuis juga belum seluruhnya dapat diakses, kecuali desa yang berada di dekat arah Rampa dan kawasan perbukitan yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara.
Daerah dengan genangan banjir tinggi, seperti Lumut Maju, Sibabangun, dan Sukabangun, turut terkategorikan terisolir akibat tingginya endapan lumpur. Untuk menjangkau wilayah tersebut, pemerintah melakukan drop logistik melalui helikopter guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
"Masyarakat yang terdampak telah mengevakuasi diri ke bawah, ke tempat keluarga, atau ke tempat pengungsian," terang Masinton.
Data sementara mencatat 86 orang meninggal dunia dan sekitar 106 orang masih dinyatakan hilang. Pencarian korban terus dilakukan oleh tim SAR gabungan yang telah disebar ke berbagai titik pencarian, termasuk Desa Lubuk Ampolu.
Pemerintah juga mengerahkan alat berat untuk membuka akses dan membersihkan material bencana. Namun demikian, jangkauan alat berat masih terbatas karena luasnya area terdampak.
"Upaya penambahan alat berat dari provinsi maupun Kementerian PU sedang diupayakan," timpal Masinton.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap semangat dan bergotong royong dalam menghadapi masa tanggap darurat ini.
"Semangat Sahata Saoloan (saling membantu, satu rasa, dan satu nasib sepenanggungan) ditekankan sebagai prinsip untuk mempercepat pemulihan," imbaunya.
Pemerintah menyadari bahwa bantuan yang tersedia masih terbatas, sehingga penyaluran dilakukan berdasarkan skala prioritas untuk warga yang paling membutuhkan.
Masinton berharap solidaritas antar warga terus terjaga, termasuk saling membantu, apabila ada keluarga atau tetangga yang mengalami kesulitan atau kekurangan pangan.
Kemkomdigi Bangun Posko Informasi dan Media Center
Sementara itu, Kemkomdigi terus memastikan pemulihan konektivitas jaringan serta infrastruktur telekomunikasi di wilayah terdampak bencana di Sumatera, termasuk di Tapanuli Tengah (Tapteng).
Selain pemulihan teknis, Kemkomdigi juga mendirikan sejumlah posko sebagai pusat informasi dan Media Center untuk mendukung komunikasi darurat serta kelancaran koordinasi penanganan bencana.
Di Aceh, posko dipusatkan di Gedung Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, sementara di Sumatera Barat posko ditempatkan di Kompleks Kantor Gubernur Sumbar.
Untuk Sumatera Utara, Posko Komdigi beroperasi di tiga titik, yakni Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut, GOR Pandan Tapanuli Tengah, dan Posko Dukungan Psikososial di Hamparan Perak, Deli Serdang.
Posko tersebut berfungsi sebagai ruang kerja bagi jurnalis, pusat penyelenggaraan konferensi pers, serta titik koordinasi lapangan bagi satuan Kemkomdigi, operator seluler, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, posko juga menjadi lokasi pemantauan jaringan telekomunikasi oleh Balai Monitoring (Balmon) di tingkat wilayah serta ruang redaksi bersama untuk penyusunan narasi, informasi publik, dan berbagai konten terkait penanganan bencana.
[Redaktur: Dzulfadli Tambunan]