TAPTENG.WAHANANEWS.CO- PINANGSORI
Sumatera Utara (Sumut) memasuki era baru pendidikan. Sejak 14 Juli 2025, seluruh SMA/SMK dan SLB negeri maupun swasta di provinsi ini resmi menerapkan sistem belajar lima hari sekolah, sebuah kebijakan inovatif yang digagas Gubernur Sumut, Bobby Nasution.
Langkah berani ini bertujuan mulia: memperkuat peran orang tua dalam pendidikan anak, menekan angka kenakalan remaja, dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Baca Juga:
Desa Lubuk Ampolu Bangun Drainase, Cegah Banjir dan Libatkan Warga Lokal
Dampaknya meluas, tak hanya pada dunia pendidikan. Kebijakan ini diproyeksikan memberikan efek positif bagi sektor pariwisata Sumut.
Waktu libur tambahan di akhir pekan diharapkan akan mendorong siswa dan keluarga untuk lebih aktif berwisata, mengeksplorasi keindahan alam dan kekayaan budaya lokal.
"Ini juga bagian dari visi-misi Pak Gubernur untuk mendukung pariwisata daerah," ungkap Alexander, Kadis Pendidikan Sumut beberapa hari lalu.
Baca Juga:
Desa Kebun Pisang Sukses Gelar Imunisasi dan Pemberian Makanan Tambahan untuk Cegah Stunting
Pemprov Sumut berharap model ini dapat diadopsi daerah lain di Indonesia.
Sukses di SMA Negeri 1 Pinangsori
Wahananews.co mengunjungi SMA Negeri 1 Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, untuk melihat implementasi di lapangan.
Di sekolah ini, sistem belajar lima hari berjalan lancar sejak hari pertama, dengan jam belajar pukul 07.15 hingga 16.00 WIB, Senin hingga Jumat.
Dua sesi istirahat diberikan: pukul 10.15-10.30 dan 12.45-13.45 WIB.
Clesya Uli Aventi Hutagalung, siswi kelas 12 IPA 1, memberikan testimoni positif: "Belajar 5 hari sangat positif," ujarnya, mengapresiasi jadwal belajar yang dirancang sekolahnya, yang memberikan waktu untuk kegiatan menyenangkan.
Ia berharap adanya percepatan program makanan gratis untuk siswa.
Kepala Sekolah, Syahrir, S.Pd., menyatakan pelaksanaan program berjalan lancar tanpa kendala.
"Sabtu kini bisa dihabiskan bersama keluarga," tambahnya, menekankan dampak positif kebijakan ini bagi keseimbangan kehidupan siswa.
Senada dengan itu, Wakil Kepala Sekolah Fahri Harahap dan para guru menyampaikan rasa syukur dan berharap dukungan penuh dari orang tua.
Mereka menekankan pentingnya orang tua memberikan waktu istirahat yang cukup bagi anak di rumah, tanpa membebani mereka dengan kegiatan tambahan.
Dinas Pendidikan Provinsi Sumut telah melakukan sosialisasi intensif kepada seluruh kepala sekolah.
Harapannya, kebijakan ini menjadi momentum untuk mencetak generasi muda Sumut yang unggul, tangguh, dan kompetitif di kancah nasional maupun internasional.
Transformasi Pendidikan, Harapan Masa Depan
Penerapan sekolah lima hari bukan sekadar perubahan jadwal, melainkan transformasi sistem pendidikan di Sumut. Keberhasilannya bergantung pada kerja sama antara sekolah, orang tua, dan siswa.
"Semoga kebijakan ini benar-benar mampu membentuk generasi Sumut yang lebih cerdas, berkarakter, dan berdaya saing," harap Syahrir.
Keberhasilan program ini di Tapanuli Tengah menjadi contoh dan harapan bagi seluruh Sumatera Utara.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]