Sepanjang Juni 2024 hingga Mei 2025, dari total sampah yang masuk ke WSF sekitar 71 persen sampah dapat didaur ulang atau dijual kembali. WSF yang dikelola oleh vendor lokal tersebut juga mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi seperti Eco Enzyme, maggot, furnitur, dan kompos.
“Sejak dua tahun lalu kami melarang karyawan dan kontraktor menggunakan botol plastik sekali pakai di lingkungan kerja, dan mewajibkan mereka menggunakan botol isi ulang,” ujar Rahmat.
Baca Juga:
PT Agincourt Resources Salurkan Beasiswa Rp5,9 Miliar Bagi 569 Siswa Berprestasi
Dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PTAR juga menebar 1.000 bibit ikan jurung di lubuk larangan Desa Garoga dan menanam 500 bibit pohon mencakup aren, durian, alpukat, matoa, jengkol, dan manggis.
Desa Garoga terpilih sebagai lokasi peringatan tidak lepas dari capaiannya sebagai Juara 1 Lomba Desa Ramah Lingkungan yang digelar PTAR pada 2024. Desa Garoga dinilai mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat melalui berbagai upaya antara lain mendirikan bank sampah, budidaya tanaman obat keluarga, dan konservasi perairan di Sungai Garoga.
Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan, menyambut baik inisiatif PTAR dalam mengurangi sampah plastik melalui edukasi daur ulang yang melibatkan masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi yang solid antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Presiden Direktur Agincourt Resources Raih Penghargaan TOP Leader on CSR Commitment 2025
“Upaya pengurangan sampah plastik sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sementara penanaman pohon adalah bentuk nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Ini bukan hanya langkah hari ini, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan anak cucu kita,” katanya.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]