Selain itu, PTAR juga menurunkan ekskavator/backhoe loader untuk membantu pemerintah daerah membuka kembali akses jalan dan jembatan yang tertutup longsor.
"Tambang Emas Martabe siap menambah posko dan dapur umum apabila diperlukan dan akses memungkinkan," sebut Katarina.
Baca Juga:
Komdigi Aktifkan 10 Titik Internet SATRIA-1 untuk Pulihkan Komunikasi di Wilayah Banjir Bandang
Ia menyebutkan, PTAR terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD, TNI/Polri, Basarnas, mitra kerja, serta para relawan dan pemangku kepentingan lokal, agar seluruh upaya evakuasi, distribusi bantuan, dan penanganan kesehatan berlangsung dengan baik, terarah, dan sesuai arahan pemerintah.
"PTAR berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang cepat dan tepat selama proses penanganan bencana. Kami berdoa agar kondisi segera pulih dan masyarakat dapat bangkit kembali dengan lebih kuat," timpalnya.
Seiring beredarnya informasi mengenai penyebab bencana yang terjadi erat kaitannya dengan aktivitas yang dilakukan PTAR, Katarina menegaskan jika kesimpulan tersebut sangat prematur dan tidak tepat.
Baca Juga:
Banjir Melanda Para Korban Jarah Toko dan Swalayan, Tentara Turun Tangan
Dituturkan, lokasi banjir bandang di Desa Garoga berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Garoga/Aek Ngadol, yang berbeda dan tidak terhubung dengan DAS Aek Pahu, tempat PTAR beroperasi.
"Pemantauan kami juga tidak menemukan material kayu di DAS Aek Pahu, yang dapat dikaitkan dengan temuan di wilayah banjir," ungkap Katarina.
Namun walaupun demikian, Katarina memastikan jika pihaknya mendukung penuh kajian komprehensif yang dilakukan pemerintah atas seluruh faktor penyebab bencana, dan siap bekerja sama secara transparan.