TAPTENG.WAHANANEWS.CO, Sibolga - Puluhan massa yang tergabung dalam Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Kesehatan (Mahapeka) menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sibolga, Jumat (26/9/2025).
Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja Polres Sibolga yang dinilai lamban, bahkan terkesan abai dalam menangani laporan dugaan malpraktik di Rumah Sakit Metta Medika Sibolga, terhadap pasien Olivia Febriani Pasaribu.
Baca Juga:
BPKN Dukung Perampasan Aset, Asalkan Tidak Rugikan Konsumen
Dalam orasinya, Koordinator Aksi, Waiys Al Kahroni, Ketua PMII Sibolga-Tapteng, dengan lantang menuntut kepastian hukum atas laporan yang sudah berlarut-larut tanpa kejelasan.
“Kami meminta kepastian, laporan ini sudah terlalu lama mandek. Kalau memang Polres Sibolga tidak sanggup menangani, keluarkan saja SP3 hari ini juga. Ini menyangkut nyawa manusia, jangan dipermainkan. Apa harus menunggu korban meninggal dulu baru diproses,” tegasnya.
Waiys juga menuding adanya praktik hukum yang “tajam ke bawah, tumpul ke atas”. Polres Sibolga disinyalir melakukan pembiaran karena pihak yang terlapor adalah rumah sakit swasta besar.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Jalani Tes DNA Pekan Ini, Kasus Lisa Mariana Masuki Babak Penentuan
Bahkan, muncul dugaan adanya permainan antara pihak kepolisian dan pengusaha RS Metta Medika Sibolga, yang membuat laporan masyarakat kecil seperti keluarga Olivia seolah diabaikan.
Nada serupa disampaikan Ketua GMKI Sibolga-Tapteng, Sakira Zendato, yang dengan tegas mengutuk dugaan malpraktik tersebut. Ia menilai Polres Sibolga tidak serius menangani kasus yang sudah hampir tiga bulan tanpa kejelasan.