Selain Aek Garut, ada empat desa dan kelurahan lain yang terlibat, yaitu Desa Sitio Tio, Kelurahan Kalangan, dan Kelurahan Kalangan Indah.
Baca Juga:
Aksi Bersih Ramah Lingkungan di Hari Mangrove: Ecobrick dari Sampah, Harapan untuk Ekosistem Pesisir
Yamantab secara rutin setiap minggu datang ke desa-desa untuk menyerap ecobrick—botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik kering.
Ada standar yang harus dipenuhi, seperti berat minimal 200 gram, menggunakan botol dengan merek yang sama (Aqua, Arsi, atau Madani), serta memastikan plastik di dalamnya kering dan bersih.
"Ecobrick ini nantinya bisa digunakan sebagai pengganti bahan bangunan, membuat kursi, meja, atau bahkan gapura," tambah Damai.
Baca Juga:
PT Agincourt Resources Salurkan Beasiswa Rp5,9 Miliar Bagi 569 Siswa Berprestasi
Program ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, tetapi menyimpannya dan mengubahnya menjadi uang.
Lasmi Pasaribu, warga Dusun III Desa Aek Garut, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.
"Sehari bisa dapat 20 botol. Lumayan untuk tambahan beli ikan dan kebutuhan lain," ujarnya.