TAPTENG.WAHANANEWS.CO - PANDAN
Dalam rangka memperingati Hari Mangrove 2025, semangat pelestarian lingkungan membuncah di kawasan Konservasi Mangrove Binaan PT Agincourt Resources (PTAR), Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah.
Bukan sekadar aksi bersih-bersih biasa, kegiatan ini menampilkan inovasi dan kolaborasi yang inspiratif.
Baca Juga:
Rusak Mangrove, Operasional Perumahan Taman Griya Kalangan Dihentikan Sementara
Puluhan relawan dari berbagai kalangan – pelajar, pegiat lingkungan, personel TNI AL, karyawan PLN NP UP Pandan, karyawan PTAR, dan Bank Sampah Yamantab (BSY) – bahu-membahu membersihkan tiga titik vital di area konservasi: dermaga, pusat pembibitan mangrove, dan sekitarnya.
Sampah yang dikumpulkan, mulai dari botol plastik keras hingga kantong plastik lunak, karung plastik, potongan spanduk, dan bahkan tikar, dikelola dengan cara yang unik dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Pemerintah Serius Tangani Lingkungan, Polri-Kementerian LH Sepakati MoU Baru
Yang membedakan aksi ini adalah pengelolaan sampah pasca-pengumpulan.
Alih-alih berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah plastik didaur ulang menjadi ecobrick – bahan bangunan ramah lingkungan.
Prosesnya pun sederhana namun efektif: sampah dibersihkan, dijemur, lalu dipadatkan menjadi batangan ecobrick.
Sampah yang belum sempat diolah langsung dibawa ke Bank Sampah Yamantab untuk diproses lebih lanjut.
Komitmen terhadap lingkungan ditunjukkan bukan hanya dalam pengolahan sampah, tetapi juga dalam penggunaan alat-alat yang ramah lingkungan.
Para relawan menggunakan daun pisang sebagai wadah makanan, tumbler untuk minuman, dan cangkir untuk kopi.
Sampah organik dikelola secara terpisah dan juga diserahkan ke Bank Sampah Yamantab.
Damai Mendrofa, Direktur BSY dan Ketua Yayasan Masyarakat Penjaga Pantai Barat (Yanantab), menekankan pentingnya aksi nyata dalam mitigasi sampah plastik.
"Ini bukan sekadar aksi bersih-bersih, tetapi juga edukasi bagi masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan," ujarnya.
Hal senada disampaikan Reni Radhan, Manager Public Relation Departemen Corporate Communication PTAR.
"Menjaga kawasan mangrove adalah menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir. Kami mengapresiasi kolaborasi dan komitmen semua pihak yang terlibat. PTAR berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini melalui edukasi, kolaborasi, dan pemantauan jangka panjang," kata Reni.
Aksi bersih-bersih ini membuktikan bahwa langkah kecil, jika dilakukan bersama-sama dan dengan inovasi, dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan.
Semoga aksi ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Tapanuli Tengah dan sekitarnya. Mari wujudkan pesisir yang lestari untuk generasi mendatang!
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]
image widget