Melalui aksi tanam mangrove, PTAR telah mampu menerapkan prinsip ESG dalam usaha bisnis dan investasinya dengan mengintegrasikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip menjaga kelestarian lingkungan, tanggungjawab sosial, dan tata kelola yang baik di sekitar lingkungan perusahaan.
"Dan ESG dinilai menjadi tolak ukur investor dalam melakukan investasi di perusahaan pertambangan," ucap Wira.
Baca Juga:
Buku Biografi Jokowi Karya Dirut PLN Terjemahan Korea Raih Rekor Muri
Sementara, Senior Manager Corporation PTAR, Katarina Siburian, pada November 2022 menjelaskan, selain sektor mangrove, PTAR juga telah menanam sebanyak 1.000 bibit pohon produktif untuk menekan risiko luapan Sungai Garoga yang mengaliri Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan.
"Jenis pohon yang ditanam tentu memberi manfaat bagi warga. Mulai dari bibit pohon durian, alpukat, mangga, dan trembesi," katanya.
Pada bulan Juni tahun 2022, PTAR juga telah melakukan kegiatan penanaman 200 bibit pohon di SMKN 2 Pertambangan Batangtoru. Kegiatan itu diiringi penyerahan 1.200 bibit pohon ke masyarakat sekitar area tambang di Batangtoru dan Muara Batangtoru.
Baca Juga:
Dirut PLN Sebut Jokowi Sosok Inspiratif bagi Para Pemimpin Dunia dalam Bukunya
"Kita akan terus menjaga kelestarian hutan dan lingkungan yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat lingkar tambang," kata Katarina.
PTAR Telah Menanam 41 Ribu Pohon
Manager Environmental PT Agincourt Resources, Mahmud Subagya mengatakan, terhitung sejak tahun 2012, total bibit pohon yang sudah ditanam di banyak titik di dalam dan di luar area Tambang Emas Martabe mencapai lebih dari 41.000 bibit pohon, dengan potensi produksi oksigen sekitar 18 juta kilogram per tahun, dan penyerapan gas karbon sekitar 1 juta ton per tahun.