"Bagaimana kami bisa membeli beras, sementara untuk membeli ikan asin saja sudah sulit. Suami kami hanya bekerja sebagai penderes karet dengan penghasilan yang tidak seberapa. Bisa dibayangkan, penghasilan karet hanya 30 kg per minggu, dan itu pun harus dibagi tiga dengan pemilik kebun," ungkapnya dengan nada pilu.
Tua Pandapotan Batubara, Kepala Desa Simanosor Kecamatan Sibabangun baru baru ini saat di jumpai mengatakan bahwa saat ini pengairan persawahan di wilayahnya memang sudah banyak yang rusak. Air dari parit induk sudah tidak lagi bisa mengalir ke parit parit tersier untuk pembagian ke sawah warga.
Baca Juga:
Gelar Musrenbang, Prioritas Usulan Kecamatan Sibabangun Tahun 2026 Ditetapkan
Dirinya juga mengharapkan agar dinas terkait bisa memperbaiki atau pun membangun pintu pintu air yang rusak dan sejumlah saluran lainnya yang sudah tidak berfungsi lagi.
" Intinya kita sangat berharap agar pemerintah bisa menanggulangi keadaan pengairan untuk sawah sawah di wilayah ini,"ujar Tua.
Kepala desa dan para petani berharap agar Bupati Tapteng segera turun tangan untuk meninjau langsung kondisi irigasi dan mendengarkan keluhan mereka.
Baca Juga:
Aspirasi Terwujud, Warga Ucapkan Terima Kasih Kepada Anggota DPRD Tapteng Madayansyah Tambunan
Mereka berharap agar irigasi segera diperbaiki sehingga mereka dapat kembali bertani dan memenuhi kebutuhan hidup mereka tanpa harus membeli beras.
[REDAKTUR : JOBBINSON PURBA]