Seorang petugas SPBN yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa kelangkaan solar telah terjadi sejak 1 Maret 2025.
Ia mengungkapkan kesulitan memprediksi kapan BBM bersubsidi akan kembali didistribusikan.
Baca Juga:
PLN dan Pemkab Tapteng Jalin Kerja Sama Tingkatkan Infrastruktur Penerangan
"Biasanya kita dapat kiriman dua hari sekali, sekarang lima hari baru dapat," keluhnya.
Ia menjelaskan bahwa pengurangan kuota BBM subsidi dari Pertamina menjadi penyebab utama kelangkaan.
"Dulu kita dapat 16 ton setiap dua hari, sekarang hanya 8 ton dalam lima hari. Dua kapal bagan saja sudah menghabiskan stok," tambahnya.
Baca Juga:
Pasar Murah Ramadhan di Tapanuli Tengah: Meringankan Beban Warga Jelang Lebaran
Akibatnya, antrean panjang di SPBN pun tak terhindarkan. Lebih dari 20 surat rekomendasi BBM masih terpending.
Petugas SPBN tersebut juga mengungkapkan perubahan jalur distribusi solar.
Kini, solar didistribusikan dari PT Pertamina Fuel Terminal Pematangsiantar, bukan dari Pertamina Terminal Sibolga seperti biasanya.
"Sekarang solar datangnya dari Siantar, itupun dini hari baru sampai," tuturnya.